Kewaspadaan Kabupaten Indramayu terhadap Penyakit Tropis Terabaikan, Dinkes Indramayu Peringati Hari Kusta Sedunia 2024

DINKES INDRAMAYU — Kabupaten Indramayu melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Adakan Kegiatan Peringatan Hari Kusta Sedunia 2024 dan Penyakit Tropis Terabaikan.

 Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) sebagai pemegang program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) melaksanakan kegiatan Memperingati Hari Kusta Sedunia Tahun 2024 di Aula Kampus Polindra Indramayu Jawa Barat, Rabu (28/2/2024).

Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Indramayu (Hj. Nina Agustina) diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Indramayu (dr. H. Wawan Ridwan, MM.), Dinas Kesehatan Jawa Barat, Yayasan NLR Indonesia, Bappeda Indramayu, Para Dinas se-Kabupaten Indramayu, Para Camat, Para Kuwu, Para Kepala Bidang dan Sub Koordinator Dinas Kesehatan Kab. Indramayu, 49 OYMPK Kabupaten Indramayu, para Akademisi, Ketua PKK Indramayu yang hadir dan perwakilan dari puskesmas se-Kabupaten Indramayu.

Diketahui bahwa kasus penyakit kusta masih ada di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu menemukan ada sebanyak 227 kasus baru yang ditemukan pada tahun 2023 kemarin. Sehingga total pasien penyakit kusta yang masih menjalani pengobatan hingga saat ini tercatat ada sebanyak 349 orang.

Kepala Dinkes Indramayu mengakui, kondisi tersebut membuat Kabupaten Indramayu masih menjadi daerah endemis kusta di Jawa Barat. dr. Wawan Ridwan menyampaikan, dari data tersebut membuat angka kesakitan kusta di Indramayu mencapai 1,86 per 10.000 penduduk. Sedangkan untuk menuju status eliminasi kusta, angka kesakitan kusta di Indramayu harus berada di bawah 1 per 10.000 penduduk.

Berbagai upaya pun sebenarnya tengah dilakukan untuk mengatasi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae tersebut. Dinkes Indramayu dalam hal ini yakin, dengan upaya dan kerjasama lintas sektor hingga bisa terbebas dari status daerah endemis kusta. Selain itu, Kabupaten Indramayu sudah bekerjasama dengan Kader Sahabat Pendamping Indramayu (SPI) dan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) yang didukung oleh organisasi NLR (Netherland Leprosy Relief) Indonesia.

Ketua Panitia dan Kabid P2P (H. Dede Setiawan) mengatakan rangkaian kegiatan ini untuk mengingatkan kita bahwa penyakit kusta ini masih perlu perhatian dari berbagai sektor bagi pemerintah swasta masyarakat itu sendiri maka kita peringati Hari kusta sedunia ini. Harapannya dengan peringatan Hari Kusta ini menjadi pengingat untuk masyarakat dan untuk pemerintah. Penyakit kusta ini masih perlu perhatian karena selain memiliki dampak terhadap orang yang menderitanya, juga memiliki dampak sosial yang cukup tinggi pada saat penyakit kusta ditemukan, karena apabila sudah terlambat dapat menimbulkan kecacatan dengan gradasi yang tinggi sehingga perlu perhatian dari pemerintah baik itu dari sisi pemenuhan kebutuhan ekonominya, kebutuhan pendidikannya, dan kebutuhan masyarakatnya.

Pada peringatan Hari Kusta Sedunia 2024 ini mengambil tema “Bersama Kita Kalahkan Kusta di Indramayu”.

Indramayu BERMARTABAT (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur, Hebat).

Scroll to Top